Mengapa bukan merah, biru, atau hitam yang jelas-jelas adalah warna-warna yang lebih mewakili Manchester United di era saat ini?
Kita sebagai pendukung Manchester United nun belasan ribu kilometer jauhnya dari kota Manchester itu sendiri tentu bertanya-tanya: apa sih signifikannya memakai warna hijau dan emas untuk memperbaiki keadaan di dalam klub yang kita cintai ini?
Well, ternyata bukan hanya kita yang sempat melongo seperti itu. Di forum RedCafe pun hal ini sempat menjadi perdebatan sengit. Ide yang awalnya dicetuskan seorang ber-nickname Chatmaster di RedIssue ini memang mendapat sambutan hangat para supporter United di sana. Tapi toh tak semuanya sependapat. Beberapa orang sempat mendebat ide ini dengan argumen bahwa efektivitasnya diragukan. Mereka lebih memilih untuk memboikot pembelian produk-produk dan merchandise United dan menolak untuk masuk ke stadion saat pertandingan. Dengan hal ini, diharapkan pemasukan United akan menurun dan klub akan benar-benar terpuruk sehingga memaksa Glazer menjual semuanya ke pihak lain.
Tapi warna hijau dan emas memang terlalu sulit untuk diacuhkan. Dukungan lebih banyak mengalir ke ide berwarna cemerlang ini. Dan memang itulah inti semuanya. Bukan sekadar berkubang dalam kenangan lama era Newton Heath, namun lebih dari itu ada pernyataan yang ingin disampaikan dan ada pesan yang ingin dilantangkan. “It's a visual impact, something that we have been severely lacking.
And who knows, once people start to see how many people actually are opposed to this they may start being slightly more pro-active,” tegas Chatmaster dalam rilisnya di RedIssue. Seperti para pendemo yang menjahit mulutnya pada kisruh SUTET beberapa saat lalu di negeri kita, ada suatu aksi yang berhasil menghentikan mata kita dan meninggalkan kesan tersendiri—dalam hal SUTET tentunya yang didapat adalah kesan horor dan gak perlu seekstrim itu juga sih. Itulah yang ingin dicapai para pendukung ide ini. Sebuah eye-catching-breath-taking
Ide ini terbukti berhasil. Walau baru sebatas pada tujuan menarik perhatian publik dan pihak-pihak yang menjadi sorotan. Gerakan ini mendapat dukungan secara luas dari Mancunian di seluruh penjuru dunia. Sayangnya, entah mengapa, media-media besar dan well established seperti enggan memberi eksposur yang cukup terhadap isu ini. Keinginan pecinta United di negeri asalnya—yang tentu sejalan dengan keinginan saudara-saudaranya yang lain di muka bumi ini, untuk menyelamatkan klub yang dicintai tampaknya masih harus berjuang di jalan mendaki.
Akhirnya, terkait dengan isu besar ini, kembali lagi kepada kita sebagai supporter United yang punya konteks ruang dan waktu sendiri di sini. Karena keterbatasan-keterbatasan kita dalam konteks tersebut, tentu kita tidak bisa ikut serta masuk ke dalam barisan dan marching bersama-sama Mancunian di sana. So, sedikit hal yang bisa kita lakukan untuk memberi energi dukungan dari negeri kolam susu ini adalah ikut serta dalam gelombang Green and Gold dan ikut menyuarakan kegundahan kita lewat cara yang kita bisa.
Viva Green and Gold
Viva Green and Gold
We'll wear green and gold
till this club is sold
Viva Green and Gold
(to the tunes of Viva Ronaldo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar